Indeks Harga dengan Formula Laspeyres dan Paasche.
Indeks Harga
Perhitungan Indeks Harga
Menurut http://unstats.un.org/,
indeks harga merupakan sebuah rataan dari perubahan harga yang
proporsional pada suatu barang atau jasa tertentu antara dua periode
waktu. Perubahan harga dan kuantitas menunjuk pada barang-barang atau
jasa yang bersifat individual yang jelas berbeda satu sama lainnya dalam
sebuah kelompok poduk yang serupa. Kualitas yang berbeda pada jenis
produk yang sama harus diperlakukan berbeda pula sebagai jenis barang
atau jasa yang terpisah sesuai dengan konteks permasalahan.
Menurut http://encyclopedia2.thefreedictionary.com,
indeks harga atau “Price Indexes” merupakan suatu ukuran yang
dapat menggambarkan perubahan dalam satu set harga, yang terdiri dari
data seri berurutan sehingga dapat dilakukan perbandingan nilai antar
dua periode atau tempat yang akan menunjukkan perubahan dalam harga
antar periode atau perbedaan dalam harga antar tempat dalam satuan waktu
tertentu. Indeks harga yang dimaksud dalam perhitungan ini adalah
perbandingan perubahan harga dari satu periode ke periode berikutnya
dalam suatu kurun atau range waktu tertentu. Sehingga perubahan harga
tersebut dapat dianalisis apakah naik atau turun dari periode
sebelumnya.
Indeks harga sangat penting untuk
praktisi ekonomi, pemerintah, dan public umum. Indeks harga terdiri dari
instrument yang mengukur harga pergerakan relatif dan inflasi. Indeks
harga juga dapat untuk mengukur level harga ekonomi, dan pada tingkat
mana terjadi sebuah fenomena inflasi. Informasi-informasi ini sangat
berguna untuk bank sentral di suatu negara sebagaimana bank sentral akan
menentukan kebijakan moneter. Indeks harga juga dapat digunakan untuk
mengukur statistik ekonomi yang lain, misalnya Gross Domestik Bruto
(GDP).
Dalam menghitung indeks harga, para
pakar ekonomi merumuskan formula indeks harga yang berbeda-beda metode
dan cara perhitungannya. Berikut tabel yang berisikan formula-formula
yang dirumuskan oleh para pakar ekonomi dalam perhitungan indeks harga.
Dalam perhitungan pencarian indeks
harga, metode yang paling sering dan umum untuk digunakan adalah metode Laspeyres
(Etienne Laspeyres)
dan metode Paasche (Hermann Paasche).
Pada kedua metode tersebut, didefinisikanlah sebuah rataan harga
(unit value) atau volume relatif yang mempunyai bobot masing-masing yang
berasal dari nilai individu tiap barang, yang selanjutnya nilai unit
value pada suatu periode tertentu dibandingkan dengan periode berikutnya
apakah terjadi kenaikan atau penurunan.
Pada dasarnya perhitungan Indeks harga
menurut formula metode Laspeyres dan metode Paasche tidak jauh
berbeda satu sama lain. Letak perbedaannya adalah terletak pada
metode pembobotan nilai dari tiap komoditi. Berdasarkan formula
Paasche, bobot dikalkulasikan pada tiap periode tertentu,
misalnya, pada bulan atau triwulan tertentu. Oleh sebab itu, perubahan
yang dihasilkan pada perhitungan akan mengikuti perubahan bobotnya,
dalam hal ini bobot tiap periode akan berubah, dan nilai indeks harganya
pun akan mengikuti perubahan bobot tersebut. Sehingga indeks harga ini
cenderung akan meredam perubahan harga dikarenakan ada pengaruh
perubahan bobot tersebut.
Sedangkan berdasarkan formula
Laspeyres, perhitungang pembobotan dibuat berdasarkan bobot pada tahun
tertentu yang dijadikan dasar (base year).
Oleh sebab itu, indeks tidak akan terpengaruhi untuk mengikuti
perubahan bobot dari periode ke periode, karena bobot yang digunakan
adalah bobot tahun tertentu yang menjadi dasar. Sehingga perhitungan
indeks harga yang menggunakan formula Laspeyres ini cenderung akan
bernilai lebih tinggi dibandingkan hasil perhitungan indeks harga dengan
formula Paasche.
Pada perhitungan indeks harga, nilai
atau value di peroleh dari:
vij = pij x qij
Keterangan :
vij = nilai ekspor/impor dari
produk ke- i pada periode ke- j.
pij = harga (unit value)
ekspor/impor dari produk ke- i pada periode ke- j.
qij = jumlah (volume)
ekspor/impor dari produk ke- i pada periode ke- j.
Formula Laspeyres
Indeks harga Laspeyres (Lp)
di definisikan sebagai rataan aritmatik yang mempunyai bobot terhadap
harga relatif yang menggunakan bobot nilai pada periode yang menjadi
tahun dasar (misal pada tahun 2000) sebagai bobotnya. Berikut rumus atau
formula untuk menghitung indeks harga dengan menggunakan metode
Laspeyres.
Dari rumus diatas terdapat rumus utama
yaitu perkalian antara indeks pertumbuhan harga dengan bobot dari tiap
komoditi pada tahun dasar, yaitu tahun tertentu yang telah ditetapkan.
Indeks pertumbuhan harga ini dapat dilihat dari rumus pit/pio, yaitu
nilai pertumbuhan harga dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Selanjutnya nilai pertumbuhan harga itu akan dikalikan bobot dari nilai
masing-masing komoditi pada tahun dasarnya saja.
Misalnya, diambil tahun 2000 menjadi
tahun dasar, maka yang dihitung hanya bobot pada tahun 2000 saja yang
dihitung dan akan dijadikan nilai bobot untuk tahun berikutnya. Sehingga
nilai indeks harga yang dihasilkan tidak mengikuti perubahan bobot yang
seharusnya terjadi tiap tahun, karena bobot yang digunakan adalah
tetap, yaitu menggunakan bobot pada tahun dasarnya saja. Nilai indeks
harga yang dihasilkanpun lebih smooth gejolaknya, sehingga
dapat memudahkan analisis pertumbuhannya.
Formula Laspeyres juga dapat digunakan
untuk menghitung indeks volume (Lq). Pertumbuhan (growth)
yang dilihat adalah nilai volume/kuantitas/berat bersih dari komoditi
ekspor atau impor tersebut. Tujuan perhitungannya juga tidak berbeda
dengan perhitungan indeks harga, yaitu agar dapat diketahui pertumbuhan
volume riil atau nilai indeks yang sebenarnya di lapangan.
Rumus untuk menghitung indeks volume
dengan menggunakan formula Laspeyres adalah sebagai berikut.
Periode waktu yang menentukan bobot
untuk indeks harga disebut periode dasar, yang dijadikan tahun acuan
untuk menjadi bobot. Seringkali periode tersebut bertepatan dengan
referensi periode yang akan dijadikan perbandingan. Rumus atau formula
ini dapat di subtitusikan dengan rumus yang telah dijelaskan diatas,
dimana vj sama dengan pj x qj.
Formula Paasche
Indeks harga Paasche (Pp)
berbanding terbalik dengan formula Laspeyres, formula Paasche
menggunakan nilai terakhir pada tiap periode tertentu tersebut untuk
menjadi bobot pada perhitungan. Formula Paasche lebih berupa rataan
harmonik yang relatif dangan perubahan nilai suatu komoditi di tiap
periodenya. Berikut rumus atau formula untuk menghitung indeks harga
dengan menggunakan metode Paasche.
Dari rumus diatas terdapat rumus utama
yaitu perkalian antara indeks pertumbuhan harga dengan bobot dari tiap
komoditi pada periode tertentu dan tidak terdapat periode dasar yang
menjadi acuan. Indeks pertumbuhan harga ini dapat dilihat dari rumus
pt/p0, yaitu nilai pertumbuhan harga dibandingkan dengan periode
sebelumnya. Selanjutnya nilai pertumbuhan harga itu akan dikalikan bobot
dari nilai masing-masing komoditi di tiap tahunnya.
Misalnya, terdapat data dari tahun
2000-2005, maka indeks pertumbuhan harga tiap tahun akan dikalikan
dengan hasil pembobotan nilai komoditi tersebut terhadap nilai total
komoditi tersebut tiap tahunnya. Indeks pertumbuhan (pt/po) pada tahun
2001 akan dikalikan dengan bobot nilai suatu komoditi pada tahun 2001
itu juga, tidak ada tahun yang menjadi acuannya. Jadi perhitungan
pembobotan dihitung tiap periodenya dan dikalikan dengan indeks
pertumbuhan harga pada masing-masing periode tersebut. Dengan formula
Paasche ini, nilai indeks harga yang dihasilkan akan lebih detail
mengikuti pertumbuhan nilai yang dibobotkan tersebut, sehingga gejolak
kenaikan atau penurunan angka indeks harga akan lebih terlihat mengikuti
perkembangan nilai total dari komoditi tersebut.
Formula Paasche juga dapat digunakan
untuk menghitung indeks volume (Pq). Pertumbuhan (growth)
yang dilihat adalah nilai volume/kuantitas/berat bersih dari komoditi
ekspor atau impor tersebut. Tujuan perhitungannya juga tidak berbeda
dengan perhitungan indeks harga, yaitu agar dapat diketahui pertumbuhan
volume riil atau nilai indeks yang sebenarnya di lapangan.
Rumus untuk menghitung indeks volume
dengan menggunakan formula Paasche adalah sebagai berikut.
Bobot yang dihasilkan oleh formula
Paasche ini berbeda tiap periodenya. Bobot ini dilihat dari nilai dari
komoditi tersebut dibandingkan dengan nilai total komoditi pada periode
tersebut. Rumus atau formula ini dapat di subtitusikan dengan rumus yang
telah dijelaskan diatas, dimana vj sama dengan pj
x qj.
Woww panjang juga.. demikianlah
sedikit ilmu tentang perhitungan indeks harga yang dapat digunakan
dalam perhitungan nilai kenaikan ekspor impor dengan base indeks harga..
Semoga bermanfaaat..
Cheers,
Life your live to the fullest..

Tidak ada komentar:
Posting Komentar